Februari 27, 2009

Anatomi I

PENDAHULUAN

Secara harfiah anatomi berasal dari kata Yunani "
Anatem" yang berarti membuka dengan jalan mengiris atau menguraikan. Artian ilmiahnya anatomi bermakna "Ilmu Urai" yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh makhluk hidup. Sehingga Anatomi Ternak adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh hewan piaraan (Domesticated Animals), yang lazim disebut juga dengan istilah Anatomi Veteriner.
Bila berbagai disiplin ilmu yang dikenal sampai saat ini dikelompokkan menjadi ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam, maka anatomi berkedudukan di dalam ilmu alam.
Semakin berkembangnya teknologi dan bertambah luasnya cakupan ilmu yang dikuasai manusia, juga mempengaruhi perkembangan anatomi. Oleh karenanya anatomi mengalami pembagian menurut beberapa alasan atau pandangan.
Penemuan mikroskop dengan segala perkembangannya, menyebabkan anatomi terbagi menjadi :
a.
Macroscopic Anatomy (Gross Anatomy), yang lazimnya sekarang cukup disebut dengan "Anatomi". Pembahasan selanjutnya dalam diktat ini adalah ilmu urai yang termasuk dalam kategori gross anatomi.
b.
Microscopisc Anatomy (Histologi / Ilmu Jaringan), yaitu ilmu urai yang khusus menggunakan alat optik berupa mikroskop dari yang sederhana sampai mikroskop elektron.
Ditinjau dari perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup, anatomi dapat dibagi menjadi :
a. Embryologi = ilmu mudigah = mempelajari pertumbuhan janin
b. Ontogeni = mempelajari pertumbuhan individu.
c. Phylogeni = ilmu kejadian /ilmu asal-usul/ilmu silsilah = mempelajari sejarah asal-usul kelompok dalam dunia makhluk atau perubahan berbagai species secara evolusioner.

Ditinjau dari jenis makhluk hidup yang menjadi objek studi, maka anatomi terbagi menjadi :
a. Anatomi Khusus (
Special Anatomy), mempelajari hanya terbatas pada satu jenis makhluk saja, misalnya :
-
Anthropotomi = ilmu urai manusia
-
Kinotomi = ilmu urai anjing
-
Hippotomi = ilmu urai kuda
b. Anatomi Perbandingan (
Comparative Anatomy), mempelajari sekaligus lebih dari satu jenis makhluk sebagai obyek studi dengan titik berat membanding-bandingkan susunan dan bentuk makhluk satu dengan yang lainnya.

Untuk menunjang kebutuhan ilmu peternakan, maka anatomi perbandingan inilah yang lebih dikemukakan. Dengan dikaitkan terhadap sifat profesionalnya, maka ia mendapat sebutan sebagai Anatomi Ternak (Anatomi Veteriner) yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh hewan ternak (domesticated animals).
Selanjutnya untuk mempelajari anatomi biasanya ditempuh dengan tiga cara pendekatan yaitu secara sistematik, kedaerahan (topografi) dan kegunaan (gunalaksana). Berkenaan dengan pendekatan-pendekatan tersebut, maka anatomi terbagi pula menjadi :
a.
Anatomi Sistematik, yang mempelajari kumpulan alat-alat tubuh yang mempunyai asal, bentuk, susunan dan fungsi yang sama.
Anatomi sistematik terdiri dari :
-
Osteologi = yang mempelajari tentang pertulangan.
-
Syndesmologi/Arthrologi = yang mempelajari hubungan antar tulang dan persendian.
-
Myologi = mempelajari otot.
-
Angiologi = mempelajari sistem pembuluh darah.
-
Neurologi = mempelajari sistem saraf.
-
Splanchnologi = mempelajari jeroan/organ-organ dalam.
-
Aesthesiologi = mempelajari alat-alat indera, termasuk kulit dan derivat-derivatnya.
b.
Anatomi Topografi, mempelajari daerah atau kawasan tertentu dari tubuh. Dalam hal ini lebih diutamakan perhatian terhadap letak, susunan bagian-bagian atau organ tubuh satu dengan yang lainnya (susunan dan bentuk tubuh secara regional/pada daerah tertentu).
c.
Anatomi Gunalaksana (Applied Anatomy), yaitu ilmu urai yang dikaitkan dengan kebutuhan praktis seperti untuk keperluan diagnosa, bedah, tilik ternak (exteriur) dan sebagainya.

Didalam anatomi ada kesepakatan bahwa bahasa latin digunakan sebagai bahasa dunia untuk menyebutkan istilah-istilah. Namun demikian di banyak negara selain bahasa latin sebagai bahasa anatomi yang utama, juga dipergunakan bahasa nasional dari negara masing-masing. Sebagai contoh penggunaan bahasa selain latin dalam peristilahan anatomi adalah peristilahan bahasa Inggris dalam buku “The Anatomy of The Domestic Animals” karya Sisson dan Grossman
Untuk menyebutkan tempat atau letak pada bagian tubuh hewan, dipergunakan istilah-istilah umum maupun yang khusus yang diperuntukkan pada daerah tertentu. Istilah tersebut sekaligus mengandung arti menunjuk arah. Beberapa contoh istilah yang sering digunakan adalah :

UNTUK BAGIAN TUBUH :
dorsal = arah punggung, atas (dorsum = punggung)
ventral = arah perut, bawah (venter = perut)
cranial = arah kepala, depan / anterior / caput
caudal = arah ekor, belakang / posterior

Istilah-istilah tersebut umumnya juga berlaku untuk bagian / organ / alat tubuh dengan pengertian yang sama.

UNTUK BAGIAN KEPALA :
oral = menuju arah mulut, depan (oris = mulut)
aboral = menjauhi arah mulut, ke belakang
apical = menuju arah puncak, atas
nuchal = menuju arah tengkuk, ke belakang
nasal = menuju arah hidung (nasum = hidung)

UNTUK ANGGOTA GERAK (EXTREMITAS CRANIALIS, CAUDALIS DAN SAYAP) :
proximal = mendekati tubuh, atas
distal = menjauhi tubuh, bawah
dorsal = sisi depan/punggung kaki depan dan belakang, arah depan
volar = sisi belakang kaki depan (vola = telapak tangan) / palmar
plantar = sisi belakang kaki belakang (planta = telapak kaki)
ulnar = sisi luar kaki depan (=lateral)
radial = sisi dalam kaki depan (=medial)
fibular = sisi luar kaki belakang (=lateral)
tibial = sisi dalam kaki belakang (=medial)
prone = menunjukkan posisi yang mengarah ke dorsal atau ke bagian dorsum tubuh/permukaan dorsal extremitas.
pronasi = menunjukkan arah gerak memutar ke posisi prone
supine = posisi yang mengarah ke ventral tubuh / volar / permukaan plantar extremitas
supinasi = menunjukkan arah gerak memutar ke posisi supine

UNTUK ORIENTASI BIDANG-BIDANG PADA TUBUH :
lateral = menjauhi bidang median tubuh, luar
medial = mendekati bidang median tubuh, dalam, tengah
median = bidang tengah tubuh, membelah tubuh menjadi dua bagian yang simetris (kiri dan kanan)
sagittal = sejajar dengan median tubuh
transversal = tegak lurus dengan bidang median, memotong sumbu tubuh secara tegak lurus pula (membagi tubuh menjadi dua, depan dan belakang)
horizontal/frontal = tegak lurus dengan bidang median, sejajar dengan sumbu tubuh (membagi tubuh menjadi dua atas dan bawah)

UNTUK ORIENTASI BERBAGAI ARAH
dexter = kanan
sinister = kiri
externus = sebelah luar
internus = sebelah dalam
profundus = menjauhi permukaan, ke dalam, mendekati pusat
superficialis = mendekati permukaan, luar
ecto = (luar lapis luar)
endo, ento = dalam (lapis dalam)
meso = tengah (lapis tengah)
epi = di atas, tutup ----- epidermis, epicardium, epicondylus, epiphyse
peri = sekeliling, sekitar ----- peritricha, peritonium, periosteum, etc.
dia = pemisah, penyebaran ----- diaphyse, diaphragma
hypo = di bawah ------ hypotonis, hypotensi, hypodermis
hyper = di atas ------ hypertonis, hypertensi
basis = dasar, alas, bawah ---- basis osis cranii, basis occipitalis
apex = puncak, atas margo = tepi (marginal = tepian)

BERBAGAI SEBUTAN BENTUKAN / BANGUNAN :
Facies = muka, permukaan, wajah
Facialis = termasuk permukaan
Fascia = lembaran, balut, selaput otot
Fasciculus = berkas
Fossa = lekuk (depressio, impressio = lekuk karena tekanan)
Fovea = lekukan yang membulat
Foramen = lubang yang kecil atau pintu pada tulang (jamak - foramina)
Sulkus = lekuk mamanjang, alur
Canalis = saluran pipa
Canaliculus = sebuah saluran tulang yang kecil
Cavum = rongga
Caverna = rongga (cavernosus = berongga-rongga, bersekat-sekat)
Caput = kepala
Capitulum = penonjolan sendi yang bulat dan kecil (Latin = kepala)
Condylus = bungkul sendi (Yunani = gelang)
Epicondylus = penonjolan yang bukan persendian, menempatkan diri diatas kondilus
Collum = leher
Crista = bingkai, tepian yang tajam, sisir Penonjolan tulang dalam bentuk garis yang lebar dan merupakan suatu daerah diantara dua buah pinggir tulang
Sinus = lengkung, rongga kecil, serambi (rongga berisi udara yang mempunyai pintu keluar = anthrum)
Spina = duri, penonjolan yang runcing
Processus = taju, penonjolan antara lain :
Processus spinosus = berbentuk spina (duri)
Processus stiloideus = panjang seperti tiang (Yunani = tiang)
Processus kondiloideus = seperti katrol
Processus coronoideus = berbentuk segitiga (korona = mahkota)
Processus coracoideus = seperti paruh burung (gagak)
Fissura = celah, robekan
Incisura = irisan
Tuber, tuberositas = bungkul besar (penonjolan tulang berbentuk bulat dengan ukuran sedang)
Tuberculum = bungkul yang kecil
Angulus = sudut
Trochanter = penonjolan tulang yang bulat dengan ukuran sangat besar (latin = pelari)
Linea (garis) = penonjolan tulang dalam bentuk garis yang rata
Labium (bibir) = pinggir sebuah krista
Trokhlea = bagian persendian tulang yang berbentuk katrol (Trokhlea = katrol)
Malleolus = penonjolan tulang yang besar (seperti palu) pada ujung bawah tibia/fibula
Lingula = penonjolan tulang yang kecil seperti lidah
Cornua = penonjolan tulang seperti tanduk yang panjang
Ramus (cabang) = sebuah cabang yang besar dari bagian utama tubuh
Alae = penonjolan tulang yang berbentuk sayap
Hiatus = sebuah pintu
Hammulus = sebuah penonjolan tulang yang berbentuk seperti kaitan
Lamina = lempeng tulang yang tipis
Skuama = lempeng tulang berbentuk sisik yang tipis.

6 komentar:

anandblog mengatakan...

thnkyu... sangat bermanfaat

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

bapak saya minta materi'y yea....

(mahasiswa fapet sem 2..)

Unknown mengatakan...

Pak, minta materi'y yea...

(mahasiswa fapet sem 2..)
makasih... :)

Unknown mengatakan...

Terima kasih, membantu sekali

Unknown mengatakan...

Terima kasih pak sangat membantu materinya